Saturday, September 14, 2013

FILOSOFI DAN NILAI-NILAI DALAM OLIMPISME

Istilah olympisme berasal dari kata olympia, yakni nama sebuah tempat di Athena yang digunakan sebagai tempat penyelenggaraan festival olahraga pada masa itu. Lalu dibagian belakang kata itu ditambahkan ism/isme yang memiliki makna sebuah faham yang merupakan tantanan sosial yang diyakini memiliki nilai bila diterapkan dalam lingkungan masyarakat.

Olympisme sendiri memiliki arti sebagai dasar fudamental dan filosofi kehidupan yang mencerminkan dan mengkombinasikan antara kesehatan jasmani dan rohani, mengharmonikan kehidupan keolahragaan, kebudayaan dan pendidikan, yang bertujuan sebagai keselarasan kehidupan yang didasarkan kebahagian dan usaha yang mulia, nilai pendidikan yang baik dan penghargaan terhadap prinsip etika kehidupan yang baik.

Visi olympisme ialah menempatkan olahraga dimana saja sebagai wahana pembentukan manusia secara utuh yang harmonis dalam usaha membangun masyarakat yang damai dan saling menghormati.

Olympisme memiliki dua paradigma yaitu, prestasi bukan hal yang utama tetapi kemuliaan manusia dan diskriminasi harus dihindarkan dalam setiap gerakan olimpiade.

Seorang pria bernama Pierre De Coubertin, pendiri IOC pada abad 19 mengatakan, "Mendidik pemuda melalu olahraga akan memberikan pemahaman lebih baik tentang persahabatan dan perdamaian". Sementara, Jacques Pogge (Presiden IOC) mengatakan, "Dunia kita saat ini butuh kedamaian, toleransi, dan persaudaraan. Dan Olimpiade dapat memberikan ini ke kita".

Motto OLIMPIADE
"Citius, Altius, Fortius" yang artinya "Lebih cepat, lebih tinggi, lebih kuat"

Beberapa hal yang dihidupkan dalam olimpisme :
  1. KEUNGGULAN
    • Kerja keras
    • Pantang menyerah
    • Fokus tehadap pencapaian
    • Terus belajar
    • Keseimbangan antara kebugaran fisik, motivasi dan kekuatan mental
  2. RESPEK
    • Perbedaan pendapat
    • Perbedaan keyakinan
    • Perbedaan keragaman budaya
    • Perbedaan suku dan bangsa
    • Hak-hak sebagai manusia
    • Kesuksesan seseorang
  3. PERSAHABATAN
    • Persahabatan
    • Berempati dan bersimpati
    • Kerjasama
    • Saling memberi
    • Saling mendukung
TUJUH KONSEP NILAI OLIMPISME
  1. Kesempurnaan dalam kinerja
  2. Berpartisipasi dengan kegembiraan dan kesenangan
  3. Kejujuran dalam berkompetisi
  4. Rasa hormat terhadap sesama tanpa memandang perbedaan
  5. Pengembangan kualitas manusia
  6. Kepemimpinan yang dilandasi oleh kebersamaan
  7. Kedamaian antara bangsa
Adapun pejabaran OLIMPISME sendiri yaitu :
  • Visioner
  • Kedamaian
  • No Diskriminasi
  • Memahami
  • Persahabatan
  • Solidaritas
  • Kejujuran
  • Keunggulan
  • Kesenangan
  • Menghargai
  • Pengembangan Diri
  • Kepemimpinan
  • Pantang Menyerah Kerjasama

Sunday, September 8, 2013

ORANG BERILMU, ORANG YANG BERMANFAAT

Bismillaahirrahmaanirrohiim....

Assalamu'alaykum Wr. Wb.

Kali ini saya akan mencoba menyampaikan kembali sebuah materi yang saya dapat dari pengajian yang diadakan oleh Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Muhammadiyah Cipondoh hari ini. Dimana tema yang diangkat adalah tentang orang yang berilmu. Ada sebuah kutipan mengatakan Ilmu tanpa Agama itu BUTA dan Agama tanpa Ilmu itu LUMPUH. Hal ini jelas menunjukkan bahwa Agama dan Ilmu adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

Dalam sebuah firman, Allah SWT. mengatakan yang artinya : ".... Katakanlah, "Apakah sama orang yang mengetahui dengan orang tidak mengetahui?" Sebenarnya hanya orang yang berakal yang dapat menerima pelajaran." (QS. Az-Zumar [39] : 9)

Ayat ini menyatakan bahwa seseorang yang berpengetahuan, seseorang yang pintar tidak akan sama dengan seseorang yang bodoh, yang tidak tahu apa-apa. Dan hanya orang-orang yang berpengetahuanlah, yang memiliki akallah yang dapat menerima pelajaran, menerima hidayah dari Allah SWT. Sebagai contoh, orang yang memiliki mobil rusak, kalo dia orang yang memiliki pengetahuan pasti dia akan bawa ke bengkel, tidak mungkin dia bawa ke toko matrial. Seorang yang memiliki ilmu juga pasti akan memiliki posisi yang tinggi di sebuah perusahaan, misal sebagai direktur, dan lain-lain. Beda dengan orang yang tidak berilmu, meski dia memiliki badan yang kuat atau sebagainya kalau dia tidak memiliki pengetahuan apa-apa maka dia akan sulit mendapatkan pekerjaan.

Dalam surat lain, Allah SWT. juga mengatakan yang artinya : ".... niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Mujaadalah [58] : 11)

Begitu mulianya orang-orang yang beriman dan memiliki ilmu sampai-sampai Allah menjanjikan akan mengakat beberapa derajatnya. Subhanallah, betapa beruntungnya mereka. Mereka yang beriman dan berilmu tidak hanya dipandang oleh masyarakat sekitar tapi juga dipandang oleh Allah SWT.

Lalu orang seperti apakah orang yang berilmu itu?

Dalam sebuah hadis dikatakan, "Orang yang berilmu itu adalah orang yang baik" lalu di hadis lainnya, "Orang yang baik itu adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain". Di hadis lainnya juga dikatakan, "Orang yang bermanfaat itu bagai sebuah pohon yang rindang, berbuah banyak dan berakar kuat".

Maka jelaslah, orang yang berilmu disini adalah orang yang dapat memberikan manfaat bagi orang banyak. Kita bisa bayangkan sebuah pohon yang rindang, berbuah banyak dan berakar kuat. Disana kita bisa berteduh di bawahnya, memetik dan memakan buahnya.

Ajaran Islam adalah ajaran yang bermanfaat, jika kita hanya menyimpannya untuk diri kita maka bisa dibayangkan betapa ruginya kita. Di Negara maju, anak-anak kecil mereka sudah diajarkan hal-hal yang bermanfaat, lalu mereka mempraktekannya, mengapa kita tidak?

Dalam QS. An-Nahl [16] : 78 yang artinya : "Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan dan hati nurani agar kamu bersyukur."

Allah SWT. katakan bahwa dulu, saat kita dilahirkan, kita tidak mengetahui apa-apa. Dia berikan kita pendengaran, penglihatan dan hati agar kita bersyukur. Lalu bagaimana kita bersyukur? Banyak orang dikasih telinga namun tidak mendengar, tidak mendengar apa yang diperintahkan Allah. Diberi mata namun tidak melihat, tidak melihat kekuasaan Allah. Maka kita sebagai orang yang beriman harus menggunakan segala pemberian itu dengan baik, untuk mencari ilmu dan memahami segalanya, maka kita akan dapat bersyukur kepada Allah SWT.

Saya rasa hanya itu yang dapat saya sampaikan. Kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT. dan kesalahan itu milik kita para manusia. Akhir kata Nuun Walqolami Wamaayasthuruun

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Saturday, September 7, 2013

SEJARAH DAN FILOSOFI OLIMPIADE KUNO

Olimpiade adalah suatu ajang yang sangat populer di dunia. Suatu negara akan merasa bangga ketika dapat terlibat dalam ajang tersebut entah sebagai peserta, bahkan sebagai tuan rumah dari ajang tersebut. Lalu darimana sebenarnya olimpiade tersebut berasal?

Berawal dari ditemukannya prasasti peninggalan kebudayaan kota Olimpia oleh bangsa Jerman pada akhir abad 19 yang menceritakan tentang festival olahraga sebagai salah satu perhelatan dalam keagamaan untuk menyembah dewa Zeus. Festival tersebut diadakan setiap 4 tahun sekali dan berlangsung selama 5 hari. Para atlet yang menjadi peserta festival itu sendiri adalah para pria yang bertelanjang bulat, hal itu dimaksudkan untuk menjaga kesucian festival tersebut. Selain itu, untuk menjaga kesucian festival tersebut, selama festival berlangsung, segala hal yang berbau permusuhan dihentikan dan dilarang.

Para pemenang akan dihadiahi mahkota yang terbuat dari daun zaitun dan diberi gelar pahlawan oleh sukunya. Mereka sangat dihormati, sehingga ketika mereka lewat di suatu tempat yang sedang berlangsung perang maka perang tersebut akan langsung dihentikan.

Namun, pada tahun 393 AD, olimpiade dihentikan oleh kerajaan Kristen. Lalu pada tahun 426 AD, Raja Theodore II menghancurkan kota Olimpia.

FILOSOFI DAN NILAI OLIMPIADE KUNO
  1. Menjaga kesucian diri dalam bertanding
  2. Kekuatan, kebugaran, ketrampilan dan mental yang sehat diutamakan
  3. Semangat untuk berprestasi
  4. Kejujuran dalam pertandingan
  5. Saling menghargai
  6. Terciptanya perdamaian
  7. Terjalinnya kompromi dan kesepakatan antar suku
  8. Penghargaan tertinggi bagi yang berprestasi
  9. Peningkatan ekonomi
  10. Suka Cita
    PLATO
    "Olahrga bukanlah tujuan akhir, tetapi sebagai alat untuk menjadi orang yang hebat"

     ARISTETOLES
    "Kesehatan pikiran tergantung kesehatan jasmani"

Wednesday, September 4, 2013

MENUMBUH KEMBANGKAN JIWA- KARAKTER PEMENANG DALAM DIRI MASYARAKAT INDONESIA

Indonesia sesungguhnya adalah sebuah negara yang besar dengan berbagai macam potensinya, antara lain:
  • Mempunyai penduduk keempat terbesar di dunia dengan kecerdasaan yang tak kalah dari negara lainnya, serta prilaku yang baik
  • Mempunyai pertambangan dan gas terbesar di dunia dengan kualitas terbaik
  • Mempunyai tiga hutan tropis terbesar dengan keanekaragaman hayati terlengkap di dunia
  • Mempunyai lautan terluas di dunia dengan jutaan ragam spesies ikan dan keindahan taman laut yang tidak ada di negara lain
  • Mempunyai tanah yang subur karena berada di garis katulistiwa
  • Mempunyai potensi wisata yang kaya dengan pemandangan yang eksotis
Dengan berbagai potensi yang dimilikinya itu, seharusnya Indonesia dapat menjadi bangsa makmur, sejahtera dan berperan dalam globalisasi sekarang ini. Namun kenyatanya malah sebaliknya, terjadi pergeseran besar antara visi misi bangsa dengan kecenderungan yang terjadi pada kondisi masyarakat saat ini. Beberapa fenomena yang terjadi di masyarakat antara lain:
1.      Memudarnya rasa cinta sesame, toleransi dan kedamaian
2.      Meningkatnya anarkisme dan radikalisme
3.      Kondisi dan lingkungan pemuda Indonesia makin kurang kondusif
4.      Komunitas pemuda yang terbukti positif kurang dibina dan dikembangkan
5.      Kondisi pendidikan Indonesia kurang kondusif
6.      Kondisi ketenagakerjaan Indonesia masih belom kondusif
7.      Kondisi ekonomi dan kesejahteraan masyarakat belom merata dan masih rendah
8.      Peran dan kendali bangsa asing dalam perekonomian Indonesia makin terasa
9.      Citra Indonesia terus menurun
10.  Para elit dan pemimpin negara kurang harmonis dan sinergis

Lalu apa yang harus kita lakukan sebagai para pemuda Indonesia?

Setidaknya kita harus memiliki karakter dan jiwa dari seorang pemenang. Bagaimana caranya?

1.      Mampu mengendalikan diri
2.      Toleransi terhadap perbedaan
3.      Kesadaran terhadap waktu
4.      Percaya diri yang kuat
5.      Berprestasi tinggi
6.      Tingkat energy yang tinggi

Semua hal diatas dapat dicapai jika kita berani mencoba, berani gagal, berani sukses dan berani berubah. Untuk itu, mari sama-sama kita tanamkan dalam diri kita masing-masing jiwa dan karakter seorang pemenang untuk diri kita sendiri dan untuk bangsa ini. INDONESIA BISA!!!

Friday, February 15, 2013

Suara Kami


Okey, kali ini gue mau share puisi yang gue bikin saat gue sebagai seorang pelajar sedang lelah dan sangat emosi sekali. Untuk itu, bagi semua yang merasa tersinggung saya mohon dimaklumi saja. Makasih atas pengertiannya :)

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

SUARA KAMI

Lelah...
Itu yang kami rasakan

Kami meraung
Kau tutup telingamu
Kami memelas
Kau tutup matamu

Bagimu, kami hanya binatang buas yang tak berpendidikan
Tak dapat diatur dan menyusahkan

Ketika susah yang kami dapat
Kau memaki tanpa arah
Dan ketika berkah kami dapat
Kau anggap itu kecurangan

Wahai pahlawan tanpa tanda jasa
Tak pernahkah kau dengarkan hati kami
Menjerit dan menangis
Lelah dan tak tahu arah

Tahukan kau, segala prasangkamu mengganggu jiwa kami?

Kami butuh bantuanmu
Bukan cacianmu
Kami butuh dukunganmu
Bukan prasangkamu

Rumah kedua yang kami harap menjadi surga
Malah berubah menjadi neraka

Andaikan kau sudi
Dengarkanlah suara ini

Anakmu yang membutuhkanmu