Saturday, January 25, 2014

APAKAH BELIAU MALAIKAT???



Bertahun-tahun aku mengenalnya, bahkan sebelum aku lahir ke dunia ini.
Selama sembilan bulan, aku hidup dalam rahimnya yang kecil.
Aku tak ingat apa yang terjadi pada saat itu, apa yang beliau pikirkan dan rasakan tentangku, apakah beliau bahagia ataukah beliau mengeluh dengan keberadaanku??
Akan tetapi, aku tahu bahwa selama itu aku mengambil makan dari apa yang beliau makan, bahkan mungkin aku telah membuatnya sulit beraktivitas.

Ketika saatnya tiba, saat aku telah diizinkan melihat dunia oleh Sang Mahapencipta, aku tahu saat itu beliau sedang mempertaruhkan nyawanya untuk dapat melihatku hadir di dunia ini.

Perjuangannya tak hanya sampai di situ.
Tiap malam, ku gangu tidurnya dengan tangisanku.
Setelah ku beranjak anak-anak, aku masih saja merengek padanya.
Hingga kini aku dewasa, aku masih saja menyulitkan hidupnya.

Aku hampir tidak membantunya dengan pekerjaan rumah.
Beliau tidak terlalu keberatan dengan hal itu, baginya yang penting aku belajar dengan baik dan menjadi orang sukses.
Lalu, apakah aku telah menjadi yang beliau inginkan??

TIDAK!!
Aku tahu hal itu tapi aku tak kunjung jua menjadi yang diinginkannya.

Seringkali ku lihat beliau dengan air mata di pipinya karena perangaiku.
Kadangpula ku dengar keluahannya karena kelelahan.
Hati ini menjadi tak nyaman, namun perangai ini tetap tak berubah.
Apakah aku ini batu??

Ketika ku merasa telah berbuat salah, aku beranikan diri tuk mengatakannya setelah melalui perdebat dengan diriku karena takut melihatnya kecewa, tapi mengapa beliau tak marah??
Mungkinkah beliau marah namun tak ingin ditunjukkannya??
Apakah beliau seorang malaikat??

Aku hanya bisa menangis dan mengucapkan maaf dalam hati tanpa bisa ku ungkapkan langsung padanya, entah dengan lisan atau perbuatan.

Apakah setelah semua ini aku tetap membatu??
Ku tahu semua tergantung diriku.

Beliau yang kuat, beliau yang sabar, penuh kasih sayang.
Kini aku mengerti, beliau sungguh sang malaikat dalam rupa manusia.

Tuhan, jaga malaikatku.
Jangan biarkan air matanya jatuh kembali karenaku.
Permudah aku dalam usaha membahagiakannya.
Amin. :’