Monday, November 4, 2013

PENANAMAN OLIMPISME UNTUK MEMBANGUN LINGKUNGAN PENDIDIKAN YANG KONDUSIF

Telah terjadi perubahan dengan skala global di berbagai aspek kehidupan di dunia, dimana teknologi informasi sangat berperan dalam mempercepat perkembangan ilmu pengetahuan dan wawasan masyarakat dan sumber daya manusia menjadi faktor strategis.

Kompetensi SDM yang Dituntut oleh Lingukungan Kompetitif Saat Ini :

Pengetahuan/wawasan global
  • Berbasis teknologi dan informasi
  • Kecerdasaan dalam inovasi dan kreatifitas
  • Pemahaman nilai-nilai universal
Keterampilan global
  • "Soft Skill" (komunikasi/interaksi)
  • IPTEK dan informatika
  • Keterampilan kompetitif (spesifik dan daya saing) 
Sikap/prilaku
  • Disiplin, dipercaya
  • Dinamis dan flexibel
  • Inisiatif dan proaktif
  • Inovatif dan kreatif
  • Mandiri/"survive"
Ada sebuah tanggapan yang menyatakan, "Pendidikan Tidak Berhasil Menciptakan Manusia Berbudaya". Ada pula yang menyatakan bahwa pendidikan kita tidak menekankan pada pengembangan soft skill. Lalu, apa yang harus dilakukan? SEGERA MENCIPTAKAN LINGKUNGAN PENDIDIKAN YANG KONDUSIF

Lingkungan pendidikan yang kondusif dapat diciptakan dengan mensinkronkan arah pendidikan sesuai kebutuhan kompetensi yang dibutuhkan lingkungan eksternal dengan menyusun kurikulum yang relevan dengan kehidupan yang lebih riil, melalui :
  1. Pembekalan terhadap siswa kompetensi SDM yang relevan (hard skill + soft skill)
  2. Penyiapan mental siswa menghadapi lingkungan kompetensi yang keras dengan perubahan yang semakin cepat
  3. Pengembangan daya kreatif dan inovatif siswa agar mampu menyikapi situasi dan sumberdaya yang semakin terbatas
  4. Pembiasaan diri dalam lingkungan global dan multi budaya (keterbukaan, interaksi andragogi)
Dan olimpisme sangat relevan dengan tuntutan lingkungan eksternal pendidikan. 

"Masa Depan Pendidikan dan Kemajuan Bangsa Indonesia menjadi Tanggung Jawab Kita Bersama"

Sunday, November 3, 2013

PENERAPAN OLIMPISME UNTUK MEMBANGUN ORGANISASI YANG SUKSES

Organisasi, terutama yang menyangkut dengan bisnis, haruslah dikelola secara profesional. Bisnis itu sendiri adalah proses terintegrasi dan interaktif yang dipengaruhi oleh keputusan strategis dalam organisas, dimana keputusan tersebut mempengaruhi seluruh kesuksesan organisasi. Di dalam hal tersebut, pemimpin organisasi memiliki pengaruh yang sangat besar.

Untuk menjadi organisasi yang sukses, maka organisasi tersebut harus memiliki visi dan misi yang jelas. Visi adalah pernyataan visioner dan strategis tentang bisnis apa yang ingin dikembangkan. Sementara, misi adalah pernyataan yang menjelaskan statement tentang eksistensi bisnis yang diharapkan dan bagaimana bisnis akan dilaksanakan.

Pernyataan sebuah misi yang efektif terdiri dari :
  1. Merupakan definisi bisnis utama/dasar dari organisasi
  2. Target/spesifik pasar atau landasan pelaksanaan organisasi
  3. Filosofi dasar atau nilai utama dari organisasi
Beberapa sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai organisasi yang sukses di antaranya :
  • Sumber daya manusia
  • Sumber daya fisik (seperti : tanah, gedung, material)
  • Sumber daya keuangan
  • Informasi
Indikator luaran yang diharapkan, yaitu :
  • Peningkatan performansi organisasi
  • Memenuhi kebutuhan dan harapan pemangku kepemimpinan
  • Terbangun kualitas output organisasi
  • Terjadinya produktifitas, inovasi dan kreatifitas kerja
  • Adanya komitmen seluruh jajaran organisasi
Berdasarkan penjelasan di atas, nilai olimpisme memiliki relevansi dengan filosofi membangun organisasi yang sukses.

Friday, November 1, 2013

PENANAMAN OLIMPISME UNTUK MEMBANGUN SEMANGAT PERUBAHAN

Perubahan terbagi menjadi dua, yaitu perubahan secara fisik dan perubahan secara psikis. Perubahan secara fisik yaitu lebih kepada sebuah pergeseran atau metamorfosa. Sementara, perubahan secara psikis lebih dilihat dari adanya kemauan, keinginan, keengganan, beban, stres, susah, atau tantangan yang dihadapi.

Banyak faktor yang menyebabkan sebuah perubahan, entah dari dalam diri kita maupun dari luar. Bahkan untuk melakukan sebuah perubahan, kita hanya memerlukan sebuah kata-kata sederhana yang menggugah hati kita. Namun, pada intinya, semua perubahan itu takkan pernah terjadi jika kita sendiri tak menghendakinya. Seberapa keras pengaruh eksternal memaksa kita, tetap saja diri kita sendiri yang akan menjadi penentunya.

Perubahan tidak hanya terjadi dalam diri seseorang saja tapi juga pada lingkungan sekitar, mulai dari ekonomi, sosial budaya, politik, hingga teknologi. Terkadang perubahan lingkungan itulah yang memaksa kita untuk ikut berubah juga. Mengapa? Hal itu bukan lain agar kita dapat bertahan hidup.

Kita mungkin bertanya mengapa dinosaurus punah sementara kecoa masih ada? Atau yang lainnya. Hal ini karena dinosaurus tidak dapat beradaptasi dengan lingkungannya, beda dengan kecoa yang mampu beradaptasi. Jadi, agar kita dapat bertahan hidup kita harus mampu melakukan perubahan sehingga kita mampu beradaptasi dengan lingkungan kita.

Pandangan mendasar tentang bagaimana menyikapi perubahan :
  • Kekuatan otak kini lebih berperan daripada kekuatan otot
  • Sumber ekonomi tidak lagi muncul dari kekayaan alam tetapi dari kekayaan pola pikir
  • Sebenarnya tidak ada negara/perusahaan yang bangkrut, yang ada hanya tersingkir atau kalah bersaing
  • Rasa ingin tahu yang lebih kini lebih berperan dari pada apa yang kita miliki (kekayaan yang banyak)
Sikap manusia dalam mengahadapi perubahan yaitu antisipatif, reaktif atau terpaksa.

MEMBANGUN SEMANGAT UNTUK BERUBAH MELALUI PENANAMAN OLIMPISME

Tahukan, bahwa ......
  • Hidup itu adalah perjuangan
  • Nasib bukanlah kebetulan, tetapi adalah pilihan kita
  • Sukses dan kebahagiaan tidak datang begitu saja, tapi kita ciptakan
  • Tanpa keinginan, perubahan dan kesuksesan akan sulit kita capai
  • Pikiran adalah kunci keberhasilan
Untuk berubah kita hanya butuh kemauan (50%), kemampuan (30%), dan pengetahuan (20%). Agar tahu maka kita belajar, agar mau maka kita latihan dan agar mau maka mari kita ubah mindset kita.

"Everybody thinks of changing the world, but nobody thinks of changing him/herself"