Monday, October 21, 2013

HALAWATUL IMAN

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Assalamu'alaykum Wr. Wb.

Apa kabar teman-teman semua? Semoga Allah SWT. selalu bersama kita ya :)
Kali ini saya lagi-lagi mencoba menuliskan kembali sebuah ilmu yang saya dapatkan dalam sebuah pengkajian AMM (Angkatan Muda Muhammadiyah) tadi malam. Tema yang diangkat malam ini adalah HALAWATUL IMAN. Mari disimak!!

Kalian tentu tau arti dari Halawatul Iman, kan? Atau masih ada yang belom tau seperti saya saat menerima materi tersebut?

Halawatul Iman atau bisa kita sebut sebagai manisnya iman.

Siapa si yang gak mau merasakan manisnya iman? Saya percaya bahwa kita semua pasti mau merasakan itu yang namanya halawatul iman? Tapi bagaimana caranya?

Dalam sebuah hadis dikatakan seperti ini :
Dari Anas ra., ia berkata bahwa Nabi saw. bersabda: "Ada tiga hal yang barang siapa mengamalkannya, maka ia dapat menemukan manisnya iman, yaitu orang yang lebih mencintai Allah dan Rasul-Nya daripada yang lain, mencintai orang lain hanya karena Allah, tidak suka kembali ke dalam kekufuran (setelah Allah menyelamatkannya) sebagaimana ia tidak suka dilemparkan ke dalam neraka." (HR. Muslim)

Sudah jelaskan sekarang gimana caranya agar kita bisa merasakan manisnya iman?

Pertama, mencintai Allah dan rasul-Nya melebihi apapun. Gimana kita mau merasakan manisnya iman kalo kita sendiri tidak mencintai zat Yang Maha Pemberi, Maha Penyayang ini beserta rasul-Nya? Lalu bagaimana cara kita menunjukkan rasa cinta kita kepada-Nya? Ya, ikuti perintahnya, jauhi larangannya!! Just it!

Dalam sebuah firman Allah SWT. mengatakan yang artinya :
Katakanlah (Muhammad), "Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS. Ali 'Imran : 31)

Bahkan di ayat itu Allah ngasih bocoran tuh gimana caranya kita nunjukkin rasa cinta kita kepada-Nya, ditambah lagi kita dapat bonus dari Allah kalo kita melakukannya, yaitu kita bakal di cintai Allah dan Allah akan mengampuni dosa-dosa kita. Beh, kurang apalagi coba? So, mari sama-sama kita ikuti dia, si contoh teladan terbaik kita, Nabi kita, Muhammad SAW.

Abu Hurairah r.a dari Rasulullah S.A.W berkata: Tidak sempurna iman kalian sehingga kalian jadikan mencintaiku mekebihi cintamu kepada kedua orang tuamu, dan seluruh orang yang kalian cintai, bahkan melebihi cinta pada diri kalian sendiri, dengan begitu barulah sempurna iman kalian.

Kedua, mencintai orang lain hanya karena Allah. Yap, tidak dapat dipungkiri kalo di dunia ini kita tidak hidup sendiri. Ada aja orang yang berada di sekeliling kita yang kemudian akhirnya kita mencintai mereka, contohnya kaya orang tua, keluarga, sahabat, dan bisa jadi lawan jenis kita. Tapi tahukah kau bahwa Allah itu pencemburu? Kau pasti tidak inginkan diduain? Nah, begitu juga dengan Allah. Maka, ada baiknya kita tata kembali hati kita agar cinta kita kepada mereka tidak melebihi cinta kita kepada Allah, bahkan lebih baik lagi jika kita mencintai mereka karena Allah. Ya, aku mencintai mereka karena Allah (orang tuaku, keluargaku dan sahabat-sahabatku) :)

Ketiga, benci kekufuran sebagaimana dia benci dimasukan ke dalam neraka.

Dalam sebuah hadis dikatakan :
Barangsiapa melihat kemungkaran, maka rubahlah dengan tangannya. Jika tidak mampu, dengan lisannya, dan jika tidak mampu, dengan hatinya. Yang demikian itu adalah selemah-lemahnya iman (HR Muslim)

Siapapun dia yang berbuat kemungkaran, sekalipun itu orang yang kita cintai, maka kita harus merubahnya sebagaimana hadis di atas. Dan kita tidak mampu, maka kita bisa merubahnya dengan hati kita yaitu membencinya. Meskipun bisa dibilang ini adalah selemah-lemahnya iman kita, tapi masih sulit kita lakukan. Bahkan malah kita sendiri yang melakukan kekufuran itu (jangan sampai).

Ya Allah, jauhkanlah kami dari segala perbuatan yang kau benci (Amin)

Diakhir tulisan ini saya mengajak kawan-kawan untuk yuk sama-sama kita perbaiki diri kita agar kita dapat merasakan manisnya iman.

Saya adalah manusia biasa yang masih belajar dan mencoba menyampaikannya kepada kawan-kawan, untuk itu masih banyak kekurangan yang saya miliki, karena sesungguhnya kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT.

Akhir kata Nuun Walqolami Wamaayasthuruun

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

No comments:

Post a Comment